Pengkhotbah 1:15
1:15 Yang bongkok tak dapat diluruskan,
dan yang tidak ada tak dapat dihitung.
Pengkhotbah 7:28
7:28 yang masih kucari tetapi tidak kudapati, kudapati seorang laki-laki di antara seribu, tetapi tidak kudapati seorang perempuan
di antara mereka.
Pengkhotbah 7:27
7:27 Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah:
Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan,
Pengkhotbah 7:13
7:13 Perhatikanlah pekerjaan
Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?
Pengkhotbah 7:29
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Pengkhotbah 8:8
8:8 Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.
Pengkhotbah 8:3
8:3 Janganlah tergesa-gesa pergi dari hadapannya,
janganlah bertahan dalam perkara yang jahat, karena ia berbuat apa yang dikehendakinya.
Pengkhotbah 9:18
9:18 Hikmat
lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.
Pengkhotbah 3:14
3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
Pengkhotbah 9:15
9:15 di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin
itu
1 .
Pengkhotbah 8:17
8:17 maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami
2 segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya
di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.
Pengkhotbah 9:10
9:10 Segala sesuatu
yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga
3 ,
karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat
dalam dunia orang mati,
ke mana engkau akan pergi.
Pengkhotbah 7:26
7:26 Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit dari pada maut: perempuan yang adalah jala,
yang hatinya adalah jerat dan tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang yang berdosa ditangkapnya.
Pengkhotbah 9:5
9:5 Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa,
tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka
sudah lenyap.
Pengkhotbah 7:24
7:24 Apa yang ada, itu jauh dan dalam, sangat dalam, siapa yang dapat menemukannya?
Pengkhotbah 4:12
4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Pengkhotbah 11:1
Pedoman-pedoman hikmat
11:1 Lemparkanlah
rotimu ke air
4 , maka engkau akan mendapatnya kembali
lama setelah itu.
Pengkhotbah 4:10-11
4:10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
4:11 Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?
Pengkhotbah 2:25
2:25 Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan
di luar Dia?
Pengkhotbah 1:10
1:10 Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
Pengkhotbah 2:13-14
2:13 Dan aku melihat bahwa hikmat
melebihi kebodohan,
seperti terang melebihi kegelapan.
2:14 Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua.
Pengkhotbah 2:18
2:18 Aku membenci segala usaha yang kulakukan
5 dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku.
Pengkhotbah 8:7
8:7 Sesungguhnya, ia tak mengetahui apa yang akan terjadi, karena siapakah yang akan mengatakan kepadanya bagaimana itu akan terjadi?
Pengkhotbah 3:11
3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,
bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka
6 . Tetapi manusia tidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Pengkhotbah 6:10
6:10 Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya.
Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya
7 .
Pengkhotbah 11:5
11:5 Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin
dan tulang-tulang dalam rahim
seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.
Pengkhotbah 12:10
12:10 Pengkhotbah
berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
Pengkhotbah 6:12
6:12 Karena siapakah yang mengetahui apa yang baik bagi manusia sepanjang waktu yang pendek dari hidupnya
yang sia-sia, yang ditempuhnya seperti bayangan?
Siapakah yang dapat mengatakan kepada manusia apa yang akan terjadi di bawah matahari sesudah dia?
Pengkhotbah 6:3
6:3 Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur
lebih baik dari pada orang
ini.
Pengkhotbah 2:12
2:12 Lalu aku berpaling untuk meninjau hikmat, kebodohan dan kebebalan
9 ,
sebab apa yang dapat dilakukan orang yang menggantikan raja? Hanya apa yang telah dilakukan
orang.
Pengkhotbah 10:14
10:14 Orang yang bodoh banyak bicaranya,
meskipun orang tidak tahu apa yang akan terjadi, dan siapakah yang akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
Pengkhotbah 1:12
Pengejaran hikmat adalah sia-sia
1:12 Aku, Pengkhotbah,
adalah raja atas Israel di Yerusalem.
Pengkhotbah 1:17
1:17 Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat
dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan.
Tetapi aku menyadari bahwa hal inipun adalah usaha menjaring angin,
Pengkhotbah 3:16
Ketidakadilan dalam hidup
3:16 Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan
11 , dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.
Pengkhotbah 4:9
4:9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri
12 , karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
Pengkhotbah 6:5
6:5 Lagipula ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui apa-apa. Ia lebih tenteram dari pada orang tadi.
Pengkhotbah 12:12
12:12 Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
Pengkhotbah 1:2
1:2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia
13 .
Pengkhotbah 3:22
3:22 Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya,
sebab itu adalah bahagiannya.
Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
Pengkhotbah 6:11
6:11 Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia?
Pengkhotbah 7:7
7:7 Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap
merusakkan hati.
Pengkhotbah 11:7
11:7 Terang itu menyenangkan dan melihat matahari
itu baik bagi mata;
Pengkhotbah 2:21
2:21 Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.
Pengkhotbah 5:15
5:15 (5-14) Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi,
telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya
suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya.
Pengkhotbah 8:1
8:1 Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya.
Pengkhotbah 8:16
8:16 Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat
dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia
tanpa mengantuk siang malam,
Pengkhotbah 2:22
2:22 Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari
dan dari keinginan hatinya?
Pengkhotbah 5:3
5:3 (5-2) Karena sebagaimana mimpi
disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.
Pengkhotbah 5:9
5:9 (5-8) Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu.
Pengkhotbah 5:14
5:14 (5-13) Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya.
Pengkhotbah 8:4
8:4 Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: "Apakah yang baginda buat?
"
Pengkhotbah 10:6
10:6 pada banyak tempat yang tinggi, didudukkan
orang bodoh, sedangkan tempat yang rendah diduduki orang kaya.
Pengkhotbah 10:9
10:9 Barangsiapa memecahkan batu akan dilukainya; barangsiapa membelah kayu akan dibahayakannya.
Pengkhotbah 1:8
1:8 Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat,
telinga tidak puas mendengar.
Pengkhotbah 3:12-13
3:12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum
dan menikmati kesenangan
dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah
14 .
Pengkhotbah 3:21
3:21 Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas
15 dan nafas binatang turun ke bawah bumi.
Pengkhotbah 4:2
4:2 Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati,
yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup,
yang sekarang masih hidup.
Pengkhotbah 6:6
6:6 Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat?
Pengkhotbah 7:12
7:12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.
Pengkhotbah 8:13
8:13 Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan
16 dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur,
karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.
Pengkhotbah 9:16
9:16 Kataku: "Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar
orang."
Pengkhotbah 10:3-4
10:3 Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang:
"Orang itu bodoh!"
10:4 Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu,
karena kesabaran mencegah
kesalahan-kesalahan besar.
Pengkhotbah 11:4
11:4 Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur
17 ; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
Pengkhotbah 12:13
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah
dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya
18 ,
karena ini adalah kewajiban setiap orang.
Pengkhotbah 2:3
2:3 Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan tubuhku dengan anggur,
--sedang akal budiku tetap memimpin dengan hikmat--,dan dengan memperoleh kebebalan,
sampai aku mengetahui apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk dilakukan di bawah langit selama hidup mereka yang pendek itu.
Pengkhotbah 2:19
2:19 Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh?
Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Inipun sia-sia.
Pengkhotbah 2:24
2:24 Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum
dan bersenang-senang dalam jerih payahnya.
Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah
19 .
Pengkhotbah 6:2
6:2 orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya,
melainkan orang lain yang menikmatinya
20 ! Inilah kesia-siaan dan penderitaan
yang pahit.
Pengkhotbah 7:14
7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur,
supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
Pengkhotbah 8:14
8:14 Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak
untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: "Inipun sia-sia!
"
Pengkhotbah 9:1
Nasib semua orang sama
9:1 Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
Pengkhotbah 1:3
1:3 Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
Pengkhotbah 2:9-10
2:9 Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem
sebelum aku;
dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.
2:10 Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.
Pengkhotbah 3:18
3:18 Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang.
"
Pengkhotbah 4:16--5:1
4:16 Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia. Oleh sebab itu, inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Takutlah akan Allah
5:1 (4-17) Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah
21 ! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.
Pengkhotbah 7:25
7:25 Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan,
serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan kebebalan
itu kegilaan.
Pengkhotbah 9:6
9:6 Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Pengkhotbah 10:20
10:20 Dalam pikiranpun janganlah engkau mengutuki raja,
dan dalam kamar tidur janganlah engkau mengutuki orang kaya, karena burung di udara mungkin akan menyampaikan ucapanmu, dan segala yang bersayap dapat menyampaikan apa yang kauucapkan.
Pengkhotbah 11:8
11:8 oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat
akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.
Pengkhotbah 12:1
12:1 Ingatlah
akan Penciptamu pada masa mudamu
22 , sebelum tiba hari-hari yang malang
dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
Pengkhotbah 12:3-4
12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,
12:4 dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,
Pengkhotbah 5:19
5:19 (5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda
dan kuasa untuk menikmatinya,
untuk menerima bahagiannya,
dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah.
Pengkhotbah 8:15
8:15 Oleh sebab itu aku memuji kesukaan,
karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum
dan bersukaria.
Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari.
Pengkhotbah 9:11
9:11 Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat,
juga roti bukan untuk yang berhikmat,
kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib
dialami mereka semua.
Pengkhotbah 12:5
12:5 juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya
yang kekal dan peratap-peratap
berkeliaran di jalan,
1 Full Life: TAK ADA ORANG YANG MENGINGAT ORANG YANG MISKIN ITU.
Nas : Pengkh 9:15
Dalam perumpamaan ini, sebuah kota kecil yang dikepung oleh bala
tentara besar tampaknya tidak ada harapan lagi (ayat Pengkh 9:14).
Tetapi seorang miskin yang bijaksana membuat rencana dan kota itu pun
selamat. Akan tetapi, rupanya seorang lain memperoleh kehormatan karena
menyelamatkan kota itu, dan orang bijaksana itu, mungkin karena miskin,
dilupakan. Orang percaya harus menyadari bahwa selama mereka masih di bumi,
keadilan dan kejujuran tidak akan sempurna, tetapi dalam hidup setelah
kematian, Allah akan meluruskan semua kesalahan dan memberi pahala atas
semua perbuatan benar.
2 Full Life: MANUSIA TIDAK DAPAT MENYELAMI.
Nas : Pengkh 8:17
Salomo menyadari bahwa betapapun bijaksana kita, dengan hikmat kita
sendiri kita tidak bisa menerangkan segala yang telah dilakukan Allah atau
cara-cara pemeliharaan-Nya. Seperti halnya Ayub, kita tidak perlu
mengetahui segala alasan; yang kita perlukan hanyalah mengandalkan Tuhan
dan percaya bahwa Dia melakukan segala sesuatu dengan baik. Jikalau kita
anak-anak-Nya, kita berada dalam tangan-Nya (Pengkh 9:1).
3 Full Life: KERJAKANLAH ITU SEKUAT TENAGA.
Nas : Pengkh 9:10
Pekerjaan apa pun yang sedang kita lakukan, kita harus
mengerjakannya dengan segenap hati, seperti bekerja untuk Tuhan (lih.
Kol 3:23).
4 Full Life: LEMPARKANLAH ROTIMU KE AIR.
Nas : Pengkh 11:1
Salah satu arti dari kata Ibrani untuk "roti" adalah "butir-butir
gandum" yang dapat dipakai untuk membuat roti. Gambaran yang dimaksudkan
mungkin adalah orang Mesir yang menaburkan butir-butir gandum atas air yang
menggenangi ladang-ladang mereka ketika sungai Nil banjir setiap tahun.
Kelihatannya butir-butir itu tenggelam dan dilupakan, tetapi pada saatnya
akan ada panen. Kita dapat menerapkan ini pada kesediaan kita untuk
bersikap murah hati dan menolong orang lain (ayat Pengkh 11:2); kita harus
memberi dengan dermawan karena pada suatu hari mungkin kita sendiri sangat
memerlukan pertolongan (bd. 2Kor 8:10-15).
5 Full Life: AKU MEMBENCI SEGALA USAHA YANG KULAKUKAN.
Nas : Pengkh 2:18-23
Hasil usaha manusia, jikalau tidak diabdikan kepada Allah, tidak
memiliki nilai yang tetap
(lihat cat. --> Kol 3:23).
[atau ref. Kol 3:23]
Bahkan harta yang masih tersisa pada saat kematian seorang dapat
dihambur-hamburkan oleh orang lain.
6 Full Life: MEMBERIKAN KEKEKALAN DALAM HATI MEREKA.
Nas : Pengkh 3:11
Allah telah menempatkan dalam hati manusia suatu keinginan mendalam
akan sesuatu yang lebih daripada hal duniawi. Umat manusia ingin hidup
selama-lamanya dan menemukan nilai kekal di dalam dunia dan
kegiatan-kegiatan hidup ini. Oleh karena itu, hal-hal materiel,
kegiatan-kegiatan sekular, dan semua kesenangan dunia ini tidak akan pernah
memuaskan sepenuhnya.
7 Full Life: IA TIDAK DAPAT MENGADAKAN PERKARA DENGAN YANG LEBIH KUAT DARI PADANYA.
Nas : Pengkh 6:10
Allah yang mahakuasa mengetahui segala sesuatu yang ada, dan Dia
tahu segala sesuatu tentang diri kita sebagai manusia. Alangkah bodohnya
untuk berperkara dengan Dia. Kita sendiri sering kali tidak tahu apa yang
terbaik untuk diri kita sendiri, kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi
setelah kematian. Betapa jauh lebih baik mengandalkan Allah dan hidup bagi
Dia dengan rendah hati.
8 Full Life: BIARPUN IA HIDUP DUA KALI SERIBU TAHUN.
Nas : Pengkh 6:3-6
Mati pada usia muda patut disayangkan; akan tetapi usia yang panjang
tidak menjamin orang itu akan menikmati apa yang telah diberi Allah
kepadanya. Hidup yang penuh dengan kesukaran membuat orang ingin diri sudah
mati ketika lahir dan menghindari semua penderitaan (bd. pasal
Ayub 3:1-26). Mengingat kekekalan, maka yang penting ialah apakah kita
ini hidup bagi Allah atau tidak (bd. Pengkh 12:13-14).
9 Full Life: HIKMAT ... DAN KEBEBALAN.
Nas : Pengkh 2:12-17
Salomo menemukan keuntungan sementara dengan hidup bijaksana di bumi
ini karena kesukaran orang berhikmat tidak sebanyak orang bebal. Tetapi
semua keuntungan itu menjadi sirna pada saat kematian. Jadi, hikmat duniawi
tidak mempunyai nilai yang kekal.
10 Full Life: AKU, PENGKHOTBAH ... MENYELIDIKI DENGAN HIKMAT.
Nas : Pengkh 1:12-18
Manusia sendiri tidak dapat menemukan maksud dalam hidup, demikian
pula, orang tidak dapat memakai prestasi manusia sendiri untuk memperbaiki
semua yang tampaknya salah di dunia ini (ayat Pengkh 1:15). Pemecahannya
memerlukan sesuatu yang lebih tinggi daripada hikmat, filsafat, atau
gagasan manusia. Hikmat itu adalah "dari atas" (Yak 3:17), yaitu hikmat
"yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan Allah bagi kemuliaan kita" (1Kor 2:7).
11 Full Life: DI SITUPUN TERDAPAT KETIDAKADILAN.
Nas : Pengkh 3:16-17
Di dalam dunia ini kesempurnaan maksud-maksud Allah tercemar oleh
ketidakadilan dan kefasikan. Tetapi, Salomo menambahkan, kita bisa yakin
bahwa Allah akan, pada waktu-Nya sendiri, menghukum orang fasik dan
memberikan upah kepada orang benar (bd. Rom 2:5-11).
12 Full Life: BERDUA LEBIH BAIK DARI PADA SEORANG DIRI.
Nas : Pengkh 4:9-12
Persahabatan memang banyak untungnya, karena Allah tidak menciptakan
kita untuk hidup tanpa persekutuan (Kej 2:18). Kita semua membutuhkan
kasih, pertolongan, dan dukungan dari sahabat, keluarga, dan sesama orang
percaya (Kis 2:42); namun ini pun belum cukup tanpa persekutuan
sehari-hari Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus (1Kor 1:9; 2Kor 13:13;
Fili 2:1; 1Yoh 1:3,6-7).
13 Full Life: SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA.
Nas : Pengkh 1:2
Ayat ini menyatakan tema kitab Pengkhotbah, yaitu bahwa seluruh
kegiatan kita di atas muka bumi ini tidak ada artinya dan tidak ada
tujuannya ketika dilakukan terlepas dari kehendak Allah, persekutuan, dan
kegiatan kasih Allah di dalam kehidupan kita. Kitab ini juga menekankan
bahwa ciptaan itu sendiri tunduk kepada kesia-siaan dan kerusakan.
- 1) Tujuan penulis ialah menghancurkan semua harapan palsu umat manusia
kepada dunia sekular semata-mata; ia ingin pembacanya melihat
kenyataan-kenyataan serius dari kejahatan, ketidakadilan, dan kematian
serta menginsafi bahwa hidup terlepas dari Allah itu sia-sia dan tidak
akan menghasilkan kebahagiaan sejati.
- 2) Pemecahan persoalan ini terdapat di dalam iman dan percaya kepada
Allah; hanya ini yang menjadikan hidup ini bermakna. Kita harus melihat
lebih jauh dari hal-hal duniawi kepada hal-hal sorgawi untuk menerima
pengharapan, sukacita, dan damai sejahtera (Pengkh 3:12-17; 8:12-13;
Pengkh 12:13-14).
14 Full Life: PEMBERIAN ALLAH.
Nas : Pengkh 3:13
Kemampuan untuk menikmati hidup dan menjalankannya sebagaimana
mestinya adalah pemberian dari Allah yang datang hanya pada saat kita
memasuki hubungan yang benar dengan Dia dan sungguh-sungguh tunduk diri
kepada Dia selaku Tuhan dan Allah. Maka Ia memberi sukacita dalam segala
hal yang kita lakukan.
15 Full Life: NAFAS MANUSIA NAIK KE ATAS.
Nas : Pengkh 3:21
Dengan mengamati secara jasmaniah saja tidak ada orang yang bisa
menentukan apakah roh (versi Inggris NIV -- spirit -- roh) seseorang itu
"naik ke atas". Salomo menyatakan makna ayat ini ketika dalam Pengkh 12:7
ia mengatakan, "Debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali
kepada Allah yang mengaruniakannya" (bd. Mazm 16:9-11; 49:16; 73:23-26;
Yes 26:19; Dan 12:2-3).
16 Full Life: ORANG YANG FASIK TIDAK AKAN BEROLEH KEBAHAGIAAN.
Nas : Pengkh 8:13
Di dalam dunia sering kali kelihatan seakan-akan kejahatan menang
dan orang berdosa lolos dari hukuman (bd. pasal Mazm 73:1-28). Namun
Allah memastikan kita bahwa pada akhirnya Dia akan menghukum pembuat
kejahatan sesuai dengan perbuatan mereka.
17 Full Life: SIAPA SENANTIASA MEMPERHATIKAN ANGIN TIDAK AKAN MENABUR.
Nas : Pengkh 11:4
Kita berada dalam dunia di mana selalu menantikan keadaan yang baik
tidak akan menghasilkan apa-apa (bd. Mat 24:7-14); keadaan tidak pernah
akan ideal sepanjang zaman ini. Kita harus bertekun di dalam doa dan
membaca Alkitab setiap hari. Kita harus hidup menurut standar-standar Allah
yang benar, walaupun semua orang di sekitar kita mengejar
kesenangan-kesenangan yang berdosa.
18 Full Life: TAKUTLAH AKAN ALLAH DAN BERPEGANGLAH PADA PERINTAH-PERINTAH-NYA.
Nas : Pengkh 12:13
Seluruh kitab Pengkhotbah harus dipahami dengan mengingat ayat
penutup ini. Salomo mulai dengan penilaian yang sinis tentang hidup sebagai
sia-sia, tetapi dia berakhir dengan nasihat serius tentang di mana makna
hidup dapat ditemukan. Takut akan Allah, kasih kepada Dia dan Firman-Nya,
serta ketaatan kepada perintah-perintah-Nya membawa tujuan dan kepuasan
yang tidak dapat ditemukan melalui cara yang lain.
19 Full Life: DARI TANGAN ALLAH.
Nas : Pengkh 2:24-26
Penulis mencapai dua kesimpulan:
- 1) Makan, minum, dan bekerja -- sebenarnya, semua kegiatan dalam hidup
-- dapat memuaskan hanya apabila orang itu memiliki hubungan pribadi
dengan Allah. Hanya Dialah yang memungkinkan kita menemui kenikmatan
dalam hidup ini.
- 2) Allah memberikan hikmat, pengetahuan, dan sukacita sejati kepada
mereka yang di dalam iman berkenan kepada-Nya (bd. Pengkh 3:12-13,22;
Pengkh 5:18-20; 8:15; 9:7). Jadi, kita harus memandang hidup ini
sebagai pemberian dari Allah dan mengharapkan bahwa Ia akan melaksanakan
maksud-Nya bagi kita
(lihat cat. --> Fili 2:13).
[atau ref. Fili 2:13]
20 Full Life: ORANG LAIN YANG MENIKMATINYA.
Nas : Pengkh 6:2
Seseorang mungkin memiliki segala sesuatu yang diperlukan untuk
menikmati hidup ini, tetapi masih tidak sanggup mempergunakannya. Kemampuan
untuk menikmati apa yang kita miliki tergantung kepada hubungan benar kita
dengan Allah. Jikalau kita mengabdi kepada-Nya dan kerajaan-Nya, Allah akan
memungkinkan kita menikmati karunia-karunia materiel-Nya.
21 Full Life: JAGALAH LANGKAHMU, KALAU ENGKAU BERJALAN KE RUMAH ALLAH.
Nas : Pengkh 4:17
Memasuki rumah Allah harus dilaksanakan dengan khidmat dan bukan
dengan sembarangan. Siapkan diri secara rohani sebelum datang; lalu
bersiaplah untuk mendengar dan menaati apa yang didengar.
22 Full Life: INGATLAH AKAN PENCIPTAMU PADA MASA MUDAMU.
Nas : Pengkh 12:1-7
"Mengingat" di dalam Alkitab senantiasa menyangkut tindakan;
misalnya ketika Allah "ingat" kepada Abraham (Kej 19:29), Ia melibatkan
diri dalam hidup Abraham demi kebaikannya. Karena itu, mengingat Pencipta
kita berarti bertindak dengan cara yang dikehendaki-Nya ketika Ia
menciptakan kita. Ia telah memberi kepada kita hidup dan berbagai
kesempatan yang datang dengan usia muda. Kita dapat "mengingat" akan Allah
dengan pertolongan Roh Kudus saja, apabila kita "mengenakan manusia baru
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan
kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24); dan ini harus dilakukan sebelum
kematian menjemput kita. Ayat Pengkh 12:3-7 menyajikan suatu gambaran
menakjubkan mengenai proses menua tubuh jasmaniah yang berakhir dengan
kematian. Tetapi kita dapat terhibur oleh kenyataan bahwa manusia batiniah
kita masih dapat "dibaharui dari sehari ke sehari" (2Kor 4:16).